Kamis, 24 Desember 2015
Sabtu, 19 Desember 2015
Perjalanan Wisata Spiritual : Melihat Langsung Kehidupan Suku Baduy
Kawan2...jalan2 yuk ke Badui Dalam...demikian bunyi broadcast Bbm dari kang arya.karena aq jg ingin wisata yg unik & tdk biasa,aq pun langsung menyetujuinya.
Suku Baduy terletak di desa Kanekes,kec Leuwidamar,kab Lebak,profinsi Banten.terbagi 66 kampung.ada Baduy Luar dan ada Baduy Dalam.
Perbedaan Baduy Luar dan Baduy Dalam :
Di Baduy Dalam Anda sama sekali tidak diperbolehkan memakai alas kaki,berkendaraan,memakai odol,shampoo & sabun,menggunakan Hp,mengambil foto,video & rekaman suara.pakaian pun hanya boleh memakai busana putih & hitam.agamanya Sunda Wiwitan.bagi penduduk Baduy Dalam yg tdk bs mentaati adat akan dipindahkan ke perkampungan Baduy Luar.
Baduy Luar lebih modern dan lebih terbuka pada hal2 baru.penduduk Baduy Luar boleh beralas kaki,boleh berkendara,bebas memakai peralatan mandi,boleh menggunakan Handphone,berpakaian warna apapun,dan ada beberapa penduduk Baduy Luar yg berpindah agama menjadi Islam.
Persamaan keduanya adalah sama2 tdk menyekolahkan anak2nya,membangun rumah sederhana dr kayu beratap daun,tdk memasang listrik,menghormati adat & memelihara alam.memanfaatkan alam seperlunya,sisanya biarkan alam berkembang dg sendirinya.
Lanjut ya...Maka berkumpullah kami para penyuka supranatural.di antaranya : 1.Ki Jenggot : ketua Padepokan Macan Merah Bekasi 2.Kang Arya : ahli susuk dari Tangerang 3.Joko Suseno : ketua umum Silaturahim Guru Spiritual (SGS) 4.Abril : ketua SGS Cabang Balaraja Banten 5.Putra : Ketua SGS Cabang Madiun 6.Alpri : asisten Kang Abril 7.saya sendiri sebagai Pembina Sanggar Hipnotis Pantura.
Setelah berkumpul di rumah Kang Arya,kami meninjau peternakan bebek milik Kang Abril.di lahan seluas 2000 meter persegi tsb ada ribuan bebek,juga ada tambak lele & memelihara beberapa angsa juga.
"Jadi peternak bebek itu enak,malamnya berdoa,paginya sdh dpt duit.dari 1000 bebek betina,setidaknya 800 di antaranya bertelur.dan itu berlangsung setiap hari,sampai masa bertelur bebek tersebut habis."begitu kata Kang Abril.
Setelah menunggu kedatangan pak putra yg dtng telat karena tempatnya yg terlalu jauh (madiun),akhirnya kami berangkat pd hr sabtu pukul 00.00.
Sampai di Ciboleger jam 5 pagi.kami membawa 3 guide sebagai penunjuk jalan.yaitu Bpk Syafi'i,adiknya dan Juman.
Ada sesuatu yg unik di warung2 di Ciboleger.saat temanku hendak mencari rokok,pemilik warung bilang tdk menjual rokok.saat ditanya alasannya,ia menjawab : tuh di warung depan sudah duluan menjual rokok.kami tidak akan menyaingi dg menjual benda yg sama.karena akan menimbulkan persaingan yg tdk sehat dan saling iri hati.
Menurutku ini luar biasa ! Penduduk kota mana punya prinsip seperti ini.Mau tetangga dagang rokok kek,mau toko sebelah dagang rokok kek,aq jg mau dagang rokok.bodo amat ! yg penting untung.
Lanjut...Kami pun membeli barang2 kebutuhan rumah tangga utk diberikan pd kepala suku.antara lain beras,mie instan,ikan asin,sarden dan rokok.menurut guide,bahan2 ini nanti diolah kepala suku & dimakan bersama.
Kami berkendara sampai perbatasan rumah penduduk dan kampung Baduy Luar.mobil dititipkan di rumah penduduk dan kami pun jalan kaki menyusuri jalan licin berbatu.
https://www.youtube.com/watch?v=dXUKFjg1F38
Di sepanjang jalan kami sering menemui penduduk Baduy Luar.yg pria berbusana sederhana,tdk beralas kaki dan membawa tas jerami.kulitnya bersih.kebanyakan berkulit putih,dan kalaupun ada yg berkulit coklat,tetap bersih.yg wanita berbaju kain atau kaos,selalu memakai jarit/tapih (kain) & tdk beralas kaki.kulit mereka putih bersih.sy melihat gadis2 belasan th ini memelihara rambut lurus panjang,bermata sipit dan berbibir merah.sekilas mirip gadis2 Cina / Bandung yg putih bersih.
anak2 kecilpun memiliki kulit putih bersih ini.malah beberapa di antaranya berkulit mirip bule.mungkin ini karena udara yg masih fresh tidak terkena polusi.
Bila bertemu mereka dan kami menyapa,mereka pun membalas dg sopan.mereka berbahasa Sunda,tapi ada juga yg mengerti bahasa Indonesia.
Rumah2 penduduk berpagar bambu,atapnya daun kelapa yg dianyam.beberapa gadis menenun kain dg alat tenun tradisional.
Penduduk Baduy menjual kain & tas jerami kpd pengunjung.juga ada batok kelapa yg diubah jd berbagai barang.misal gayung,burung,dll.
1 kampung terdiri dr 8-10 rumah.dan ditambah 3-4 huma,yaitu rumah tempat menyimpan padi.
Beberapa saat kemudian kami menemukan sungai.walaupun dangkal,airnya putih jernih.sy sempat cuci muka,cuci tangan & kaki di sungai ini.rasanya sejuk segar.di atas sungai ini ada jembatan bambu yg menghubungkan ke desa berikutnya.
https://www.youtube.com/watch?v=fHviEENM38g
Di desa berikutnya kami melihat beberapa ABG lelaki membawa pikulan berisi duren.aku mengira2 mereka berusia 13-15 th.anak2 Baduy Luar kuat & gesit.membawa beban segitu tampak enteng saja.
hmmm...sedang musim duren rupanya...menurut guide,duren2 tsb boleh dibeli pengunjung seharga 5000/butir.cuma belinya harus dlm jumlah besar.yg dipanggul itu harus diborong semua.atau kalaupun tdk semua,belinya jangan 1-2.
Kami pun menjumpai pu'un (wakil kepala suku Baduy).Kepala suku ada 1,bergelar Jaro & bertempat di Baduy Dalam.sementara 3 wakilnya tersebar di 3 desa berbeda.3 wakil kepala suku ini masing2 mengurusi masalah kekebalan,pertanian & pengobatan.sementara kepala suku (jaro) mengurusi masalah agama,kemakmuran (kekayaan) & masalah2 warga lainnya.
Kami menuju pu'un yg mengurusi masalah kekebalan.
Kami diterima dg baik.rombongan disuguhi belasan butir duren.kami membelah 4 diantaranya utk menemani ngobrol2 kami.
Sy melihat pu'un ini berusia 45 tahunan,tp msh terlihat tegap.kami memberikan oleh2 bahan makanan pd pu'un.walau diserahi tugas kekebalan,tp kami bebas konsultasi apapun.satu persatu kami dipanggil utk berkonsultasi masalah pribadi.setelah konsultasi,tiap anggota diberi sarana berbeda sesuai niat & tujuannya.Dan tiap anggota memberi uang sebagai maskawin sarana yg diberi.
Tentu apa yg pu'un lakukan hanyalah sare'at/sababiyah.adapun hasil akhir tetap Tuhan yg menentukan.
Sebetulnya sy ingin sekali menginap di desa ini.utk kemudian esoknya lanjut jalan2 ke Baduy Dalam.tp karena mendung,anggota2 lain memutuskan plng.maka kami pun plng.
Hujan turun dg derasnya.kami pun basah kuyup kehujanan.
Kami berteduh di sebuah gubuk.disitu ada 2 wanita yg sedang menumbuk padi dg alu & lesung.dibantu 2 gadis muda yg kemungkinan anak mereka.Masing2 berusia 6 & 9 th.
Melihat dr dekat 2 gadis ini sy betul2 takjub,ternyata mereka cantik sekali.yg kecil bahkan mirip bule.mereka sangat lugu & pemalu.bila ditanya hanya diam & menunduk.yg menjawab justru ibunya.
https://www.youtube.com/watch?v=RQNDtwTImUc
Menurut guide,gadis2 Baduy dinikahkan pd usia 15 th.rata2 dijodohkan orangtua masing2.gadis2 yg lbh cantik bahkan dinikahkan pd usia 13 th.hal ini utk mengurangi persaingan di kalangan pemuda.
Hehehe...gak di kota gak di desa,kalo masalah cewe cakep memang harus bersaing coy...:D
Kabar baiknya,gadis2 Baduy Luar boleh dinikahi pendatang luar,dg 1 catatan : harus suka sama suka.
Wah pembaca makin penasaran nih.oke sy lanjutkan kisahnya...:D
Pernikahan di Baduy Luar harus melewati 4 tahapan.
Tahapan pertama mempelai pria membawa kinang & kapur sirih selengkapnya.tetua adat terdekat & tetangga diundang utk nginang (mengunyah sirih) bersama.
Tahap kedua mempelai pria membawa nasi tumpeng & ayam bakar.tetua adat terdekat & tetangga kembali diundang utk makan bersama.
Tahap ketiga mempelai pria membawa peralatan masak utk keluarga mempelai wanita.di antaranya panci,penggorengan,langseng dan peralatan masak lainnya.
kemudian dilaksanakan pernikahan.
Setelah pernikahan,maka Anda boleh membawa istri Anda keluar Baduy Luar.
Hmmm...koq pembaca menghayalnya sdh kemana2 nih.hehehe...
Rombongan kami pun plng dg membawa kenangan tak terlupakan 1 hari di Baduy Luar.
Langganan:
Postingan (Atom)