Perjalanan Wisata Spiritual : Melihat Langsung Kehidupan Suku Baduy
Kawan2...jalan2
yuk ke Badui Dalam...demikian bunyi broadcast Bbm dari kang arya.karena
aq jg ingin wisata yg unik & tdk biasa,aq pun langsung
menyetujuinya.
Suku
Baduy terletak di desa Kanekes,kec Leuwidamar,kab Lebak,profinsi
Banten.terbagi 66 kampung.ada Baduy Luar dan ada Baduy Dalam.
Perbedaan Baduy Luar dan Baduy Dalam :
Di Baduy
Dalam Anda sama sekali tidak diperbolehkan memakai alas
kaki,berkendaraan,memakai odol,shampoo & sabun,menggunakan
Hp,mengambil foto,video & rekaman suara.pakaian pun hanya boleh
memakai busana putih & hitam.agamanya Sunda Wiwitan.bagi penduduk
Baduy Dalam yg tdk bs mentaati adat akan dipindahkan ke perkampungan
Baduy Luar.
Baduy
Luar lebih modern dan lebih terbuka pada hal2 baru.penduduk Baduy Luar
boleh beralas kaki,boleh berkendara,bebas memakai peralatan mandi,boleh
menggunakan Handphone,berpakaian warna apapun,dan ada beberapa penduduk
Baduy Luar yg berpindah agama menjadi Islam.
Persamaan
keduanya adalah sama2 tdk menyekolahkan anak2nya,membangun rumah
sederhana dr kayu beratap daun,tdk memasang listrik,menghormati adat
& memelihara alam.memanfaatkan alam seperlunya,sisanya biarkan alam
berkembang dg sendirinya.
Lanjut ya...Maka berkumpullah kami para penyuka supranatural.di antaranya :
1.Ki Jenggot : ketua Padepokan Macan Merah Bekasi
2.Kang Arya : ahli susuk dari Tangerang
3.Joko Suseno : ketua umum Silaturahim Guru Spiritual (SGS)
4.Abril : ketua SGS Cabang Balaraja Banten
5.Putra : Ketua SGS Cabang Madiun
6.Alpri : asisten Kang Abril
7.saya sendiri sebagai Pembina Sanggar Hipnotis Pantura.
Setelah
berkumpul di rumah Kang Arya,kami meninjau peternakan bebek milik Kang
Abril.di lahan seluas 2000 meter persegi tsb ada ribuan bebek,juga ada
tambak lele & memelihara beberapa angsa juga.
"Jadi
peternak bebek itu enak,malamnya berdoa,paginya sdh dpt duit.dari 1000
bebek betina,setidaknya 800 di antaranya bertelur.dan itu berlangsung
setiap hari,sampai masa bertelur bebek tersebut habis."begitu kata Kang
Abril.
Setelah
menunggu kedatangan pak putra yg dtng telat karena tempatnya yg terlalu
jauh (madiun),akhirnya kami berangkat pd hr sabtu pukul 00.00.
Sampai di Ciboleger jam 5 pagi.kami membawa 3 guide sebagai penunjuk jalan.yaitu Bpk Syafi'i,adiknya dan Juman.
Ada
sesuatu yg unik di warung2 di Ciboleger.saat temanku hendak mencari
rokok,pemilik warung bilang tdk menjual rokok.saat ditanya alasannya,ia
menjawab : tuh di warung depan sudah duluan menjual rokok.kami tidak
akan menyaingi dg menjual benda yg sama.karena akan menimbulkan
persaingan yg tdk sehat dan saling iri hati.
Menurutku
ini luar biasa ! Penduduk kota mana punya prinsip seperti ini.Mau
tetangga dagang rokok kek,mau toko sebelah dagang rokok kek,aq jg mau
dagang rokok.bodo amat ! yg penting untung.
Lanjut...Kami
pun membeli barang2 kebutuhan rumah tangga utk diberikan pd kepala
suku.antara lain beras,mie instan,ikan asin,sarden dan rokok.menurut
guide,bahan2 ini nanti diolah kepala suku & dimakan bersama.
Kami
berkendara sampai perbatasan rumah penduduk dan kampung Baduy Luar.mobil
dititipkan di rumah penduduk dan kami pun jalan kaki menyusuri jalan
licin berbatu.
https://www.youtube.com/watch?v=dXUKFjg1F38
Di
sepanjang jalan kami sering menemui penduduk Baduy Luar.yg pria
berbusana sederhana,tdk beralas kaki dan membawa tas jerami.kulitnya
bersih.kebanyakan berkulit putih,dan kalaupun ada yg berkulit
coklat,tetap bersih.yg wanita berbaju kain atau kaos,selalu memakai
jarit/tapih (kain) & tdk beralas kaki.kulit mereka putih bersih.sy
melihat gadis2 belasan th ini memelihara rambut lurus panjang,bermata
sipit dan berbibir merah.sekilas mirip gadis2 Cina / Bandung yg putih
bersih.
anak2
kecilpun memiliki kulit putih bersih ini.malah beberapa di antaranya
berkulit mirip bule.mungkin ini karena udara yg masih fresh tidak
terkena polusi.
Bila
bertemu mereka dan kami menyapa,mereka pun membalas dg sopan.mereka
berbahasa Sunda,tapi ada juga yg mengerti bahasa Indonesia.
Rumah2 penduduk berpagar bambu,atapnya daun kelapa yg dianyam.beberapa gadis menenun kain dg alat tenun tradisional.
Penduduk
Baduy menjual kain & tas jerami kpd pengunjung.juga ada batok
kelapa yg diubah jd berbagai barang.misal gayung,burung,dll.
1 kampung terdiri dr 8-10 rumah.dan ditambah 3-4 huma,yaitu rumah tempat menyimpan padi.
Beberapa
saat kemudian kami menemukan sungai.walaupun dangkal,airnya putih
jernih.sy sempat cuci muka,cuci tangan & kaki di sungai ini.rasanya
sejuk segar.di atas sungai ini ada jembatan bambu yg menghubungkan ke
desa berikutnya.
https://www.youtube.com/watch?v=fHviEENM38g
Di desa
berikutnya kami melihat beberapa ABG lelaki membawa pikulan berisi
duren.aku mengira2 mereka berusia 13-15 th.anak2 Baduy Luar kuat &
gesit.membawa beban segitu tampak enteng saja.
hmmm...sedang
musim duren rupanya...menurut guide,duren2 tsb boleh dibeli pengunjung
seharga 5000/butir.cuma belinya harus dlm jumlah besar.yg dipanggul itu
harus diborong semua.atau kalaupun tdk semua,belinya jangan 1-2.
Kami pun
menjumpai pu'un (wakil kepala suku Baduy).Kepala suku ada 1,bergelar
Jaro & bertempat di Baduy Dalam.sementara 3 wakilnya tersebar di 3
desa berbeda.3 wakil kepala suku ini masing2 mengurusi masalah
kekebalan,pertanian & pengobatan.sementara kepala suku (jaro)
mengurusi masalah agama,kemakmuran (kekayaan) & masalah2 warga
lainnya.
Kami menuju pu'un yg mengurusi masalah kekebalan.
Kami diterima dg baik.rombongan disuguhi belasan butir duren.kami membelah 4 diantaranya utk menemani ngobrol2 kami.
Sy
melihat pu'un ini berusia 45 tahunan,tp msh terlihat tegap.kami
memberikan oleh2 bahan makanan pd pu'un.walau diserahi tugas
kekebalan,tp kami bebas konsultasi apapun.satu persatu kami dipanggil
utk berkonsultasi masalah pribadi.setelah konsultasi,tiap anggota diberi
sarana berbeda sesuai niat & tujuannya.Dan tiap anggota memberi
uang sebagai maskawin sarana yg diberi.
Tentu apa yg pu'un lakukan hanyalah sare'at/sababiyah.adapun hasil akhir tetap Tuhan yg menentukan.
Sebetulnya
sy ingin sekali menginap di desa ini.utk kemudian esoknya lanjut jalan2
ke Baduy Dalam.tp karena mendung,anggota2 lain memutuskan plng.maka
kami pun plng.
Hujan turun dg derasnya.kami pun basah kuyup kehujanan.
Kami
berteduh di sebuah gubuk.disitu ada 2 wanita yg sedang menumbuk padi dg
alu & lesung.dibantu 2 gadis muda yg kemungkinan anak mereka.Masing2
berusia 6 & 9 th.
Melihat
dr dekat 2 gadis ini sy betul2 takjub,ternyata mereka cantik sekali.yg
kecil bahkan mirip bule.mereka sangat lugu & pemalu.bila ditanya
hanya diam & menunduk.yg menjawab justru ibunya.
https://www.youtube.com/watch?v=RQNDtwTImUc
Menurut
guide,gadis2 Baduy dinikahkan pd usia 15 th.rata2 dijodohkan orangtua
masing2.gadis2 yg lbh cantik bahkan dinikahkan pd usia 13 th.hal ini utk
mengurangi persaingan di kalangan pemuda.
Hehehe...gak di kota gak di desa,kalo masalah cewe cakep memang harus bersaing coy...:D
Kabar baiknya,gadis2 Baduy Luar boleh dinikahi pendatang luar,dg 1 catatan : harus suka sama suka.
Wah pembaca makin penasaran nih.oke sy lanjutkan kisahnya...:D
Pernikahan di Baduy Luar harus melewati 4 tahapan.
Tahapan
pertama mempelai pria membawa kinang & kapur sirih
selengkapnya.tetua adat terdekat & tetangga diundang utk nginang
(mengunyah sirih) bersama.
Tahap
kedua mempelai pria membawa nasi tumpeng & ayam bakar.tetua adat
terdekat & tetangga kembali diundang utk makan bersama.
Tahap
ketiga mempelai pria membawa peralatan masak utk keluarga mempelai
wanita.di antaranya panci,penggorengan,langseng dan peralatan masak
lainnya.
kemudian dilaksanakan pernikahan.
Setelah pernikahan,maka Anda boleh membawa istri Anda keluar Baduy Luar.
Hmmm...koq pembaca menghayalnya sdh kemana2 nih.hehehe...
Rombongan kami pun plng dg membawa kenangan tak terlupakan 1 hari di Baduy Luar.